TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah antariksa bekas satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite) telah menghujam bumi pada Sabtu 19 September 2011 lalu. Namun ancaman bangkai satelit yang jatuh ke bumi masih belum berakhir.
Situs berita ABC News menulis UARS memang jatuh di lautan Pasifik dan tak membahayakan nyawa manusia. Namun Oktober ini bumi kembali terancam oleh jatuhnya sampah satelit bernama ROSAT.
ROSAT adalah satelit Jerman pengamatan X-ray dari Jerman. Misi ROSAT dimulai pada 1 Juni 1990 untuk mengawali era baru teknologi X-ray dalam disiplin ilmu astronomi. Satelit ini dilengkapi dengan teleskop X-ray raksasa untuk menangkap gambar obyek di luar angkasa.
Satelit ini diluncurkan oleh laboratorium antariksa Jerma, DLR bekerja sama dengan badan antarika AS NASA (National Aeronautics and Space Administration) serta dewan riset ilmu pengetahuan dan permesinan Inggris (SERC).
Situs Newscientist menulis menurut perkiraan DLR terdapat 30 kepingan ROSAT dengan bobot total 1,6 ton yang akan jatuh menghujam bumi.
Kepala Kantor Reruntuhan Antariksa, Heiner Klinkrad, kepada Badan Antariksa Eropa di Darmstadt, Jerman mengakui bahwa pecahan satelit ROSAT akan jatuh menyentuh permukaan bumi. "Ini karena ROSAT memang memiliki struktur kaca yang akan mampu menerobos temperatur tinggi saat jatuh menerjang lapisan atmosfer bumi," ujar Heiner Klinkrad dalam Newscientist.http://id.berita.yahoo.com/usai-uars-ada-satelit-rosat-berbobot-1-6-013838665.html
Situs berita ABC News menulis UARS memang jatuh di lautan Pasifik dan tak membahayakan nyawa manusia. Namun Oktober ini bumi kembali terancam oleh jatuhnya sampah satelit bernama ROSAT.
ROSAT adalah satelit Jerman pengamatan X-ray dari Jerman. Misi ROSAT dimulai pada 1 Juni 1990 untuk mengawali era baru teknologi X-ray dalam disiplin ilmu astronomi. Satelit ini dilengkapi dengan teleskop X-ray raksasa untuk menangkap gambar obyek di luar angkasa.
Satelit ini diluncurkan oleh laboratorium antariksa Jerma, DLR bekerja sama dengan badan antarika AS NASA (National Aeronautics and Space Administration) serta dewan riset ilmu pengetahuan dan permesinan Inggris (SERC).
Situs Newscientist menulis menurut perkiraan DLR terdapat 30 kepingan ROSAT dengan bobot total 1,6 ton yang akan jatuh menghujam bumi.
Kepala Kantor Reruntuhan Antariksa, Heiner Klinkrad, kepada Badan Antariksa Eropa di Darmstadt, Jerman mengakui bahwa pecahan satelit ROSAT akan jatuh menyentuh permukaan bumi. "Ini karena ROSAT memang memiliki struktur kaca yang akan mampu menerobos temperatur tinggi saat jatuh menerjang lapisan atmosfer bumi," ujar Heiner Klinkrad dalam Newscientist.http://id.berita.yahoo.com/usai-uars-ada-satelit-rosat-berbobot-1-6-013838665.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Kata-kata yang baik dan benar, jangan menggunakan kata-kata kasar maupun melecehkan lain pihak.
Hormat Kami,
Admin